Samsung dituduh mengirimkan telepon pintar seri Galaxy A dan M dengan spyware pra-instal yang tidak dapat dengan mudah dihapus oleh pengguna.
![]() |
| Source : Samsung |
Samsung dituduh mengirimkan telepon pintar seri Galaxy A dan M dengan spyware pra-instal yang tidak dapat dengan mudah dihapus oleh pengguna.
Perangkat lunak yang dimaksud, AppCloud, yang dikembangkan oleh firma analisis seluler IronSource, telah tertanam dalam perangkat yang dijual terutama di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).
Peneliti keamanan dan pendukung privasi memperingatkan bahwa aplikasi ini diam-diam mengumpulkan data pengguna yang sensitif, yang memicu kekhawatiran akan pengawasan di area yang secara politik tidak stabil.
AppCloud melacak lokasi pengguna, pola penggunaan aplikasi, dan informasi perangkat tanpa meminta persetujuan lanjutan setelah pengaturan awal. Yang lebih mengkhawatirkan, upaya untuk menghapusnya seringkali gagal karena integrasinya yang mendalam ke dalam sistem operasi One UI Samsung.
Laporan menunjukkan aplikasi tersebut aktif kembali secara otomatis setelah pembaruan perangkat lunak atau pengaturan ulang pabrik, sehingga hampir tidak dapat dihapus oleh pengguna rata-rata. Hal ini memicu kemarahan konsumen di negara-negara seperti Mesir, Arab Saudi, dan UEA, di mana model Galaxy yang terjangkau merupakan titik masuk populer untuk Android.
Masalah ini terungkap melalui investigasi yang dilakukan oleh SMEX, sebuah kelompok hak digital berbasis di Lebanon yang berfokus pada privasi MENA. Dalam laporan terbarunya, SMEX menyoroti bagaimana persistensi AppCloud dapat memungkinkan pengumpulan data tanpa izin dari pihak ketiga, yang menimbulkan risiko signifikan di wilayah-wilayah dengan riwayat intervensi pemerintah yang berlebihan.
![]() |
| Source : Samsung |
"Ini bukan sekadar bloatware, melainkan alat pengawasan yang tertanam di dalam perangkat keras," ujar seorang juru bicara SMEX. Kelompok tersebut mendesak Samsung untuk merilis patch global dan mengungkapkan seluruh cakupan data yang dibagikan dengan ironSource.
Platform media sosial telah memperparah kontroversi ini, dengan unggahan-unggahan viral yang mengklaim adanya larangan internasional terhadap perangkat yang terdampak. Namun, pernyataan resmi dari Samsung dan badan regulasi seperti FCC membantah adanya larangan tersebut, dan menyebut rumor tersebut sebagai misinformasi.
Samsung belum menanggapi secara langsung tuduhan SMEX, tetapi juru bicara perusahaan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap standar privasi pengguna.


Posting Komentar